Pengelolaan Program Yang Berdampak Pada Murid
Slamet Sugianto, S.Pd
CGP 3 Kabupaten Jember
Apa yang menarik bagi Anda setelah
mempelajari pengelolaan program yang berdampak pada murid?
Dalam menyusun suatu program kegiatan perlu
dianalisis terlebih dahulu tentang dampak dan resiko yang mungkin terjadi
hingga kemungkinan terburuk sekalipun. Program yang berdampak langsung pada
siswa tentu saja dalam hal merancang pembelajaran di kelas atau di luar kelas. Hal yang menarik dalam mempelajari program ini
adalah :
1.
Memahami
sumber daya yang dimiliki oleh sekolah
2. Memanfaatkan aset yang sekolah miliki.
3. Mengetahui tahapan pengelolaan program secara
efektif.
4. Bentuk-bentuk program dan strategi memilih bentuk
program yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan aspek-aspek dalam pengembangan
program (format, durasi kerja, sumber daya, lokasi).
5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi sebagai bahan
refleksi atas program yang sudah berjalan.
6. Tahapan pengelolaan program yang efektif dan berdampak
serta mengevaluasi praktik yang selama ini dijalankan di sekolah.
7. Mengetahui program yang strategis.
8. Melakukan identifikasi manajemen resiko dan mengelola risiko menjadi sebuah potensi yang berorientasi pada
pembelajaran murid.
Apa yang mengejutkan yang Anda
temukan dalam proses pembelajaran tentang pengelolaan program yang berdampak
pada murid?
Kita menjadikan siswa sebagai pemimpin bagi
proses pembelajarannya sendiri, dan kita perlu memberikan kesempatan kepada
murid untuk mengembangkan kapasitasnya dalam mengelola pembelajaran mereka
sendiri sehingga potensi kepemimpinannya dapat berkembang dengan baik. Tugas
guru hanya menyediakan lingkungan yang menumbuhkan budaya di mana siswa
memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan dalam apa yang mereka pikirkan, niat
yang mereka tetapkan, bagaimana mereka melaksanakan niat mereka, dan bagaimana
mereka merefleksikan tindakan mereka.
Apa yang berubah yang akan Anda
lakukan setelah memahami atau mempelajari materi ini?
Konsep Monitoring Evaluasi dan dua belas
prinsip dasarnya yang saya inginkan dalam penerapan program pengelolaan
yang berdampak pada murid. Monitoring adalah proses menghimpun informasi dan
analisis internal dari sebuah proyek atau program. Evaluasi adalah sebuah
penilaian retrospektif secara periodik pada satu proyek atau program yang telah
selesai. Biasanya kegiatan evaluasi melibatkan penilaian luar independen.
Monitoring dan evaluasi perlu disinergikan dengan kegiatan atau program yang
sedang berjalan dengan melakukan perencanaan, tindakan, dan refleksi. Dalam
melakukan monitoring dan evaluasi, Kertsy Hobson menawarkan dua belas prinsip
dasar yang dapat digunakan sebagai pedoman, yaitu :
1.
Mengapa perlu
melakukan monitoring dan evaluasi?
2.
Menyetujui
prinsip-prinsip yang menjadi pedoman.
3.
Menentukan
program atau proyek yang perlu dimonitor.
4.
Menentukan
siapa saja yang terlibat dalam setiap tahapan monitoring dan evaluasi.
5.
Menentukan
topik kunci dan pertanyaan untuk melakukan investigasi.
6.
Mengklarifikasi
sasaran, tujuan, aktivitas, dan langkah-langkah untuk berubah.
7.
Mengidentifikasi
informasi yang perlu diketahui.
8.
Memutuskan
bagaimana informasi diperoleh.
9.
Menilai
kontribusi/pengaruh yang diberikan.
10.
Menganalisis
dan menggunakan informasi.
11.
Menjelaskan
data
12.
Etika dan
proteksi data
Apa yang menantang bagi Anda untuk
memahami apa yang disampaikan dalam modul ini?
Saya menyusun program sederhana yang
melibatkan murid dan orang tua dan dalam penyusunan program yang berdampak pada
murid saya menggunakan pendekatan BAGJA dalam pengelolaan sumber daya sekolah.
Saya optimis bahwa dengan pendekatan BAGJA akan memberikan solusi alternatif
atas permasalahan siswa di sekolah. Kita dapat mengidentifikasi dan
menginventarisasi kekuatan yang ada untuk dimaksimalkan dengan cara menyusun
program yang diawali dari perumusan tujuan berupa pertanyaan sekolah yang
diimpikan hingga memetakan potensi yang mungkin bisa dioptimalkan dengan
bercermin pada evaluasi hasil kegiatan sebelumnya sebagai gambaran penyusunan
program terutama dalam mengantisipasi segala kemungkinan resiko yang akan
terjadi, sehingga kita siap apabila rencana yang dijabarkan belum menemui hasil
yang diharapkan dengan menyiapkan rencana alternatif untuk melakukan eksekusi
kegiatan.
Sumber-sumber dukungan yang saya miliki
untuk membantu saya menyusun program yang berdampak pada murid.
Dalam rangka mewujudkan lingkungan belajar
yang dapat menumbuhkan program yang berdampak pada murid, guru dan sekolah
tentunya tidak dapat bekerja sendiri. Mereka akan memerlukan dukungan dari
berbagai pihak, salah satunya dari komunitas. Yang dimaksud dengan komunitas di
sini dapat terdiri dari murid, guru, orang tua, orang dewasa lain yang ada di
sekitar murid, dan masyarakat atau lingkungan sekitar.
CGP 3 Kabupaten Jember
Apa yang menarik bagi Anda setelah
mempelajari pengelolaan program yang berdampak pada murid?
Dalam menyusun suatu program kegiatan perlu
dianalisis terlebih dahulu tentang dampak dan resiko yang mungkin terjadi
hingga kemungkinan terburuk sekalipun. Program yang berdampak langsung pada
siswa tentu saja dalam hal merancang pembelajaran di kelas atau di luar kelas. Hal yang menarik dalam mempelajari program ini
adalah :
1.
Memahami
sumber daya yang dimiliki oleh sekolah
2. Memanfaatkan aset yang sekolah miliki.
3. Mengetahui tahapan pengelolaan program secara
efektif.
4. Bentuk-bentuk program dan strategi memilih bentuk
program yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan aspek-aspek dalam pengembangan
program (format, durasi kerja, sumber daya, lokasi).
5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi sebagai bahan
refleksi atas program yang sudah berjalan.
6. Tahapan pengelolaan program yang efektif dan berdampak
serta mengevaluasi praktik yang selama ini dijalankan di sekolah.
7. Mengetahui program yang strategis.
8. Melakukan identifikasi manajemen resiko dan mengelola risiko menjadi sebuah potensi yang berorientasi pada
pembelajaran murid.
Apa yang mengejutkan yang Anda
temukan dalam proses pembelajaran tentang pengelolaan program yang berdampak
pada murid?
Kita menjadikan siswa sebagai pemimpin bagi
proses pembelajarannya sendiri, dan kita perlu memberikan kesempatan kepada
murid untuk mengembangkan kapasitasnya dalam mengelola pembelajaran mereka
sendiri sehingga potensi kepemimpinannya dapat berkembang dengan baik. Tugas
guru hanya menyediakan lingkungan yang menumbuhkan budaya di mana siswa
memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan dalam apa yang mereka pikirkan, niat
yang mereka tetapkan, bagaimana mereka melaksanakan niat mereka, dan bagaimana
mereka merefleksikan tindakan mereka.
Apa yang berubah yang akan Anda
lakukan setelah memahami atau mempelajari materi ini?
Konsep Monitoring Evaluasi dan dua belas
prinsip dasarnya yang saya inginkan dalam penerapan program pengelolaan
yang berdampak pada murid. Monitoring adalah proses menghimpun informasi dan
analisis internal dari sebuah proyek atau program. Evaluasi adalah sebuah
penilaian retrospektif secara periodik pada satu proyek atau program yang telah
selesai. Biasanya kegiatan evaluasi melibatkan penilaian luar independen.
Monitoring dan evaluasi perlu disinergikan dengan kegiatan atau program yang
sedang berjalan dengan melakukan perencanaan, tindakan, dan refleksi. Dalam
melakukan monitoring dan evaluasi, Kertsy Hobson menawarkan dua belas prinsip
dasar yang dapat digunakan sebagai pedoman, yaitu :
1.
Mengapa perlu
melakukan monitoring dan evaluasi?
2.
Menyetujui
prinsip-prinsip yang menjadi pedoman.
3.
Menentukan
program atau proyek yang perlu dimonitor.
4.
Menentukan
siapa saja yang terlibat dalam setiap tahapan monitoring dan evaluasi.
5.
Menentukan
topik kunci dan pertanyaan untuk melakukan investigasi.
6.
Mengklarifikasi
sasaran, tujuan, aktivitas, dan langkah-langkah untuk berubah.
7.
Mengidentifikasi
informasi yang perlu diketahui.
8.
Memutuskan
bagaimana informasi diperoleh.
9.
Menilai
kontribusi/pengaruh yang diberikan.
10.
Menganalisis
dan menggunakan informasi.
11.
Menjelaskan
data
12.
Etika dan
proteksi data
Apa yang menantang bagi Anda untuk
memahami apa yang disampaikan dalam modul ini?
Saya menyusun program sederhana yang
melibatkan murid dan orang tua dan dalam penyusunan program yang berdampak pada
murid saya menggunakan pendekatan BAGJA dalam pengelolaan sumber daya sekolah.
Saya optimis bahwa dengan pendekatan BAGJA akan memberikan solusi alternatif
atas permasalahan siswa di sekolah. Kita dapat mengidentifikasi dan
menginventarisasi kekuatan yang ada untuk dimaksimalkan dengan cara menyusun
program yang diawali dari perumusan tujuan berupa pertanyaan sekolah yang
diimpikan hingga memetakan potensi yang mungkin bisa dioptimalkan dengan
bercermin pada evaluasi hasil kegiatan sebelumnya sebagai gambaran penyusunan
program terutama dalam mengantisipasi segala kemungkinan resiko yang akan
terjadi, sehingga kita siap apabila rencana yang dijabarkan belum menemui hasil
yang diharapkan dengan menyiapkan rencana alternatif untuk melakukan eksekusi
kegiatan.
Sumber-sumber dukungan yang saya miliki
untuk membantu saya menyusun program yang berdampak pada murid.
Dalam rangka mewujudkan lingkungan belajar
yang dapat menumbuhkan program yang berdampak pada murid, guru dan sekolah
tentunya tidak dapat bekerja sendiri. Mereka akan memerlukan dukungan dari
berbagai pihak, salah satunya dari komunitas. Yang dimaksud dengan komunitas di
sini dapat terdiri dari murid, guru, orang tua, orang dewasa lain yang ada di
sekitar murid, dan masyarakat atau lingkungan sekitar.
Komentar
Posting Komentar