Langsung ke konten utama

3.3.a.6 Refleksi Terbimbing -- Pengelolaan Program Yang Berdampak Pada Murid

 Pengelolaan Program Yang Berdampak Pada Murid


Slamet Sugianto, S.Pd 

CGP 3 Kabupaten Jember

 

Apa yang menarik bagi Anda setelah mempelajari pengelolaan program yang berdampak pada murid?

Dalam menyusun suatu program kegiatan perlu dianalisis terlebih dahulu tentang dampak dan resiko yang mungkin terjadi hingga kemungkinan terburuk sekalipun. Program yang berdampak langsung pada siswa tentu saja dalam hal merancang pembelajaran di kelas atau di luar kelas. Hal yang menarik dalam mempelajari program ini adalah :

1.       Memahami sumber daya yang dimiliki oleh sekolah

2.       Memanfaatkan aset yang sekolah miliki.

3.       Mengetahui tahapan pengelolaan program secara efektif.

4.       Bentuk-bentuk program dan strategi memilih bentuk program yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan aspek-aspek dalam pengembangan program (format, durasi kerja, sumber daya, lokasi).

5.       Melaksanakan monitoring dan evaluasi sebagai bahan refleksi atas program yang sudah berjalan.

6.       Tahapan pengelolaan program yang efektif dan berdampak serta mengevaluasi praktik yang selama ini dijalankan di sekolah.

7.       Mengetahui program yang strategis.

8.       Melakukan identifikasi manajemen resiko dan mengelola risiko menjadi sebuah potensi yang berorientasi pada pembelajaran murid.

 

 

Apa yang mengejutkan  yang Anda temukan dalam proses pembelajaran tentang pengelolaan program yang berdampak pada murid?

 

Kita menjadikan siswa sebagai pemimpin bagi proses pembelajarannya sendiri, dan kita perlu memberikan kesempatan kepada murid untuk mengembangkan kapasitasnya dalam mengelola pembelajaran mereka sendiri sehingga potensi kepemimpinannya dapat berkembang dengan baik. Tugas guru hanya menyediakan lingkungan yang menumbuhkan budaya di mana siswa memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan dalam apa yang mereka pikirkan, niat yang mereka tetapkan, bagaimana mereka melaksanakan niat mereka, dan bagaimana mereka merefleksikan tindakan mereka.

 

 

Apa yang berubah  yang akan Anda lakukan setelah memahami atau mempelajari materi ini?

 

Konsep Monitoring Evaluasi dan dua belas prinsip  dasarnya yang saya inginkan dalam penerapan program pengelolaan yang berdampak pada murid. Monitoring adalah proses menghimpun informasi dan analisis internal dari sebuah proyek atau program. Evaluasi adalah sebuah penilaian retrospektif secara periodik pada satu proyek atau program yang telah selesai. Biasanya kegiatan evaluasi melibatkan penilaian luar independen. Monitoring dan evaluasi perlu disinergikan dengan kegiatan atau program yang sedang berjalan dengan melakukan perencanaan, tindakan, dan refleksi. Dalam melakukan monitoring dan evaluasi, Kertsy Hobson menawarkan dua belas prinsip dasar yang dapat digunakan sebagai pedoman, yaitu :

1.       Mengapa perlu melakukan monitoring dan evaluasi?

2.       Menyetujui prinsip-prinsip yang menjadi pedoman.

3.       Menentukan program atau proyek yang perlu dimonitor.

4.       Menentukan siapa saja yang terlibat dalam setiap tahapan monitoring dan evaluasi.

5.       Menentukan topik kunci dan pertanyaan untuk melakukan investigasi.

6.       Mengklarifikasi sasaran, tujuan, aktivitas, dan langkah-langkah untuk berubah.

7.       Mengidentifikasi informasi yang perlu diketahui.

8.       Memutuskan bagaimana informasi diperoleh.

9.       Menilai kontribusi/pengaruh yang diberikan.

10.   Menganalisis dan menggunakan informasi.

11.   Menjelaskan data

12.   Etika dan proteksi data

Apa yang menantang bagi Anda untuk memahami apa yang disampaikan dalam modul ini?

 

Saya menyusun program sederhana yang melibatkan murid dan orang tua dan dalam penyusunan program yang berdampak pada murid saya menggunakan pendekatan BAGJA dalam pengelolaan sumber daya sekolah. Saya optimis bahwa dengan pendekatan BAGJA akan memberikan solusi alternatif atas permasalahan siswa di sekolah. Kita dapat mengidentifikasi dan menginventarisasi kekuatan yang ada untuk dimaksimalkan dengan cara menyusun program yang diawali dari perumusan tujuan berupa pertanyaan sekolah yang diimpikan hingga memetakan potensi yang mungkin bisa dioptimalkan dengan bercermin pada evaluasi hasil kegiatan sebelumnya sebagai gambaran penyusunan program terutama dalam mengantisipasi segala kemungkinan resiko yang akan terjadi, sehingga kita siap apabila rencana yang dijabarkan belum menemui hasil yang diharapkan dengan menyiapkan rencana alternatif untuk melakukan eksekusi kegiatan.

 

Sumber-sumber dukungan yang saya miliki untuk membantu saya menyusun program yang berdampak pada murid.

 

Dalam rangka mewujudkan lingkungan belajar yang dapat menumbuhkan program yang berdampak pada murid, guru dan sekolah tentunya tidak dapat bekerja sendiri. Mereka akan memerlukan dukungan dari berbagai pihak, salah satunya dari komunitas. Yang dimaksud dengan komunitas di sini dapat terdiri dari murid, guru, orang tua, orang dewasa lain yang ada di sekitar murid, dan masyarakat atau lingkungan sekitar.Slamet Sugianto, S.Pd

 

CGP 3 Kabupaten Jember

 

Apa yang menarik bagi Anda setelah mempelajari pengelolaan program yang berdampak pada murid?

Dalam menyusun suatu program kegiatan perlu dianalisis terlebih dahulu tentang dampak dan resiko yang mungkin terjadi hingga kemungkinan terburuk sekalipun. Program yang berdampak langsung pada siswa tentu saja dalam hal merancang pembelajaran di kelas atau di luar kelas. Hal yang menarik dalam mempelajari program ini adalah :

1.       Memahami sumber daya yang dimiliki oleh sekolah

2.       Memanfaatkan aset yang sekolah miliki.

3.       Mengetahui tahapan pengelolaan program secara efektif.

4.       Bentuk-bentuk program dan strategi memilih bentuk program yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan aspek-aspek dalam pengembangan program (format, durasi kerja, sumber daya, lokasi).

5.       Melaksanakan monitoring dan evaluasi sebagai bahan refleksi atas program yang sudah berjalan.

6.       Tahapan pengelolaan program yang efektif dan berdampak serta mengevaluasi praktik yang selama ini dijalankan di sekolah.

7.       Mengetahui program yang strategis.

8.       Melakukan identifikasi manajemen resiko dan mengelola risiko menjadi sebuah potensi yang berorientasi pada pembelajaran murid.

 

 

Apa yang mengejutkan  yang Anda temukan dalam proses pembelajaran tentang pengelolaan program yang berdampak pada murid?

 

Kita menjadikan siswa sebagai pemimpin bagi proses pembelajarannya sendiri, dan kita perlu memberikan kesempatan kepada murid untuk mengembangkan kapasitasnya dalam mengelola pembelajaran mereka sendiri sehingga potensi kepemimpinannya dapat berkembang dengan baik. Tugas guru hanya menyediakan lingkungan yang menumbuhkan budaya di mana siswa memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan dalam apa yang mereka pikirkan, niat yang mereka tetapkan, bagaimana mereka melaksanakan niat mereka, dan bagaimana mereka merefleksikan tindakan mereka.

 

 

Apa yang berubah  yang akan Anda lakukan setelah memahami atau mempelajari materi ini?

 

Konsep Monitoring Evaluasi dan dua belas prinsip  dasarnya yang saya inginkan dalam penerapan program pengelolaan yang berdampak pada murid. Monitoring adalah proses menghimpun informasi dan analisis internal dari sebuah proyek atau program. Evaluasi adalah sebuah penilaian retrospektif secara periodik pada satu proyek atau program yang telah selesai. Biasanya kegiatan evaluasi melibatkan penilaian luar independen. Monitoring dan evaluasi perlu disinergikan dengan kegiatan atau program yang sedang berjalan dengan melakukan perencanaan, tindakan, dan refleksi. Dalam melakukan monitoring dan evaluasi, Kertsy Hobson menawarkan dua belas prinsip dasar yang dapat digunakan sebagai pedoman, yaitu :

1.       Mengapa perlu melakukan monitoring dan evaluasi?

2.       Menyetujui prinsip-prinsip yang menjadi pedoman.

3.       Menentukan program atau proyek yang perlu dimonitor.

4.       Menentukan siapa saja yang terlibat dalam setiap tahapan monitoring dan evaluasi.

5.       Menentukan topik kunci dan pertanyaan untuk melakukan investigasi.

6.       Mengklarifikasi sasaran, tujuan, aktivitas, dan langkah-langkah untuk berubah.

7.       Mengidentifikasi informasi yang perlu diketahui.

8.       Memutuskan bagaimana informasi diperoleh.

9.       Menilai kontribusi/pengaruh yang diberikan.

10.   Menganalisis dan menggunakan informasi.

11.   Menjelaskan data

12.   Etika dan proteksi data

Apa yang menantang bagi Anda untuk memahami apa yang disampaikan dalam modul ini?

 

Saya menyusun program sederhana yang melibatkan murid dan orang tua dan dalam penyusunan program yang berdampak pada murid saya menggunakan pendekatan BAGJA dalam pengelolaan sumber daya sekolah. Saya optimis bahwa dengan pendekatan BAGJA akan memberikan solusi alternatif atas permasalahan siswa di sekolah. Kita dapat mengidentifikasi dan menginventarisasi kekuatan yang ada untuk dimaksimalkan dengan cara menyusun program yang diawali dari perumusan tujuan berupa pertanyaan sekolah yang diimpikan hingga memetakan potensi yang mungkin bisa dioptimalkan dengan bercermin pada evaluasi hasil kegiatan sebelumnya sebagai gambaran penyusunan program terutama dalam mengantisipasi segala kemungkinan resiko yang akan terjadi, sehingga kita siap apabila rencana yang dijabarkan belum menemui hasil yang diharapkan dengan menyiapkan rencana alternatif untuk melakukan eksekusi kegiatan.

 

Sumber-sumber dukungan yang saya miliki untuk membantu saya menyusun program yang berdampak pada murid.

 

Dalam rangka mewujudkan lingkungan belajar yang dapat menumbuhkan program yang berdampak pada murid, guru dan sekolah tentunya tidak dapat bekerja sendiri. Mereka akan memerlukan dukungan dari berbagai pihak, salah satunya dari komunitas. Yang dimaksud dengan komunitas di sini dapat terdiri dari murid, guru, orang tua, orang dewasa lain yang ada di sekitar murid, dan masyarakat atau lingkungan sekitar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Modul 3.2.a.9 Koneksi Antar Materi - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya     Oleh : Slamet Sugianto, S.Pd       Sumber daya di sekolah merupakan sebuah ekosistem, karena didalamnya terdapat interaksi antara faktor biotik (murid, guru, tendik, kepala sekolah, pengawas sekolah, orang tua, dan masyarakat sekitar) dan abiotik (sarana, prasarana dan keuangan), seorang pemimpin pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya dapat diawali dari lingkaran terkecil di dalam sekolah, yakni di dalam lingkungan kelas, di luar kelas/dilingkungan sekolah,  menuju lingkaran yang lebih luas yakni masyarakat sekitar sekolah.      Dalam pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh sekolah ada 2 pendekatan yang dapat dilakukan yaitu: -         Pendekatan berbasis kekurangan/masalah (Deficit-Based Thinking) akan memusatkan perhatian kita pada apa yang mengganggu, apa yang kurang, dan apa yang tidak bekerja. Segala sesuatunya akan dilihat dengan cara pandang negatif. Kita harus bisa mengatasi

3.1.a.10.2. Jurnal Refleksi - Minggu 19 Modul 3.1. Pengambilan Keputusan sebagai pemimpin pembelajaran

 Pengambilan Keputusan sebagai pemimpin pembelajaran   Masih di Modul 3.1. Pengambilan Keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Minggu ke-19 ini CGP melakukan beberapa aktivitas pembelajaran meliputi: 1.        Demonstrasi kontekstual 2.        Elaborasi pemahaman 3.        Koneksi Antarmateri Mulai hari Senin, 14 Februari sampai dengan Rabu, 16 Februari 2022 adalah jadwal untuk Demonstrasi kontekstual modul 3.1 pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Saya harus berusaha memenuhi tugas dengan membuat Video rekaman dari Jurnal Monolog yang sebelumnya saya tuliskan dari lembar demi lembar berupa naskah pemikiran saya perihal pengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Harapan saya berupa rencana dan aksi nyata dalam  mensosialisasikan dan mempublikasikan pengetahuan saya kepada warga sekolah maupun komunitas praktik di MGMP. Tentu saya berharap agar semua warga sekolah diantaranya teman sejawat yang terbiasa dengan budaya tetap dan budaya senioritas dapat