Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Koneksi Antar Materi : Coaching

            International Coach Federation (ICF) mendefinisikan coaching sebagai bentuk kemitraan bersama klien (coachee) untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional yang dimilikinya melalui proses yang menstimulasi dan mengeksplorasi pemikiran dan proses kreatif. Dari definisi ini, Pramudianto (2020) menyampaikan tiga makna yaitu: 1.          Kemitraan . Hubungan coach dan coachee adalah hubungan kemitraan yang setara. Untuk membantu coachee mencapai tujuannya, seorang coach mendukung secara maksimal tanpa memperlihatkan otoritas yang lebih tinggi dari coachee. 2.          Memberdayakan . Proses inilah yang membedakan coaching dengan proses lainnya. Dalam hal ini,  dengan sesi coaching yang ditekankan pada bertanya reflektif dan mendalam, seorang coach menginspirasi coachee untuk menemukan jawaban-jawaban sendiri atas permasalahannya. 3.          Optimalisasi. Selain menemukan jawaban sendiri, seorang coach akan berupaya memastikan jawaban yang didapat oleh coachee dite

Jurnal Refleksi - Minggu ke 9 Calon Guru Penggerak

  Salam dan Bahagia.           Alhamdulillah, saya patut bersyukur ,karena telah melampaui modul 1 walaupun ada penugasan Aksi Nyata yang belum terselesaikan.            Pada minggu kesembilan ini saya melakukan beberapa kegiatan masih berada pada ruang Learning Management System ( LMS ) yaitu demontrasi kontektual. Kesemuanya masih berhubungan dengan modul 1.4 Budaya positif. Sebenarnya tugas tersebut harusnya berakhir di tanggal Kamis, 21 Oktober 2021, 23:59,  namun entah mengapa pengumpulan tugas tersebut 4 hari sebelumnya tepatnya pada tanggal Minggu, 17 Oktober 2021, 20:33 telah saya kumpulan. Ada sesuatu yang berbeda dalam penugasan ini. Secara tidak langsung, dalam penugasan Demonstrasi Kontekstual ini saya belajar mempraktekan Segitiga Restitusi dalam bentuk penugasan berupa rekaman video tentang penerapan Segitiga Restitusi dan Disiplin Positif bersama 2 siswa saya. Meskipun awalnya memahami materi yang kita pelajari di Eksplorasi Konsep tentang Budaya Positif itu banyak kenda
  Koneksi Antar Materi – LK. 1.4   Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat . Ki Hajar Dewantara memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. Pendidikan dapat menjadi ruang berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau diwariskan. Keberpihakan kepada murid ini adalah salah satu pemikiran utama Ki Hajar Dewantara yaitu guru harus menghamba pada murid. Guru wajib untuk menuntun segala kodrat yang ada pada murid untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai manusia. Segala hal yang dibutuhkan murid dalam belajar harus sebisa mungkin difasilitasi oleh guru. Guru merupakan sosok yang harus dapat menuntun, mengarahkan, memberi teladan, dan memberdayakan murid. Murid membutuhkan sosok panutan, penuntun, kawan yang percaya padanya, untuk menghantarkannya ke masa depannya. Sedangkan belajar adalah sa

Koneksi Antar Materi : Nilai dan Peran Guru Penggerak

            Banyak hal yang dapat dipetik dari intisari pemikiran Ki Hajar Dewantara terhadap pendidikan. Pelajaran berharga yang dapat kita peroleh mengenal dan mempelajari pemikiran beliau   diantara adalah hakikat pendidikan, pengertian pendidikan, serta filsafat pendidikan atau filsafat pendidikan among. Bahkan Ki Hajar Dewantara memaknai pendidikan sebagai alat perjuangan kebudayaan. Sedangkan sistem Among Ki Hajar Dewantara ialah sistem pendidikan berjiwa kekeluargaan dan bersendikan 2 dasar, yaitu: 1.          1.      Kodrat alam sebagai syarat kemajuan dengan secepat-cepatnya dan sebaik-baiknya. 2.        2.     Kemerdekaan sebagai syarat menghidupkan dan menggerakkan kekuatan lahir dan batin anak agar    dapat memiliki pribadi yang kuat dan dapat berpikir serta bertindak merdeka.         Kemudian belajar pada materi selanjutnya Nilai dan peran guru penggerak merupakan standar acuan perilaku guru dalam bersikap sebagai seseorang yang menjadi panutan anak didiknya terutama

Pengetahuan dan Pengalaman baru belajar dari intisari pemikiran Ki Hajar Dewantara

Oleh : Slamet Sugianto Calon Guru Penggerak Angkatan 3                      Belajar di pendidikan Calon Guru Penggerak ini ,saya dan peserta yang lain di tuntun belajar secara mendalam tentang pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara, baik berupa penugasan atau diskusi-diskusi yang difasilitasi oleh fasilitator, sehingga pengetahuan dan pengalaman baru dapat saya peroleh sebagai pendidik dan pembelajar. Pengetahuan yang baru yang dapat saya peroleh diantaranya saya dapat memahami intisari pemikiran Ki Hajar Dewantara terhadap pendidikan. Pengetahuan tersebut diantara adalah hakikat pendidikan, pengertian pendidikan, serta filsafat pendidikan atau filsafat pendidikan among. Bahkan Ki Hajar Dewantara memaknai pendidikan sebagai alat perjuangan kebudayaan. Sedangkan sistem Among Ki Hajar Dewantara ialah sistem pendidikan berjiwa kekeluargaan dan bersendikan 2 dasar, yaitu:         1. Kodrat alam sebagai syarat kemajuan dengan secepat-cepatnya dan sebaik-baiknya.         2. Kemerdekaan