BRAZILIAN GREEN PROPOLIS
Propolis
adalah zat yang dihasilkan lebah madu, berupa campuran antara air liur
lebah (enzim lebah) dengan wax (lilin), balsam, minyak, polen dan resin
(getah tanaman). Bagi koloni lebah, Propolis digunakan untuk menambal
dan melindungi sarang lebah dari cuaca dan angin, juga untuk
mensterilkan sarang dari virus, bakteri dan jamur.
“…..Dari
perut lebah itu keluar minuman yang bermacam-macam warnanya, di
dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia…. “ [QS. An-Nahl:
69]
Brazilian Green Propolis (Propolis Hijau Brazil) kaya akan Flavanoid dan
Artepilin C. Propolis ini dihasilkan oleh lebah Africanized (jenis
lebah madu penghasil propolis kuat) yang menghimpun resin dari tanaman
Bacharis dracunculifolia dan Dalbergia sp yang memiliki kandungan
Bioflavonoids tinggi dan banyak ditemui di hutan-hutan Brazil.
Zat Aktif dalam Brazilian Green Propolis
Brazilian Green Propolis memiliki kandungan nutrisi sangat lengkap, di dalamnya terkandung lebih dari 180 fitokimia, seperti Vitamin (terutama A, B, C, D dan E), Mineral (terutama Mg, Fe, P, I, Ca, Se dan Sa), 16 jenis Asam Amino esensial. Beberapa di antaranyaadalah flavonoid dan berbagai turunan asam orbanat, fitosterol, dan terpenoids. Zat-zat itu terbukti memiliki berbagai sifat anti inflamatori, antimikrobial, antihistamin, antimutagenik, dan antialergi. Flavonoid bersifat antioksidan yang dapat mencegah infeksi serta turut menumbuhkan jaringan.
Brazilian Green Propolis memiliki kandungan nutrisi sangat lengkap, di dalamnya terkandung lebih dari 180 fitokimia, seperti Vitamin (terutama A, B, C, D dan E), Mineral (terutama Mg, Fe, P, I, Ca, Se dan Sa), 16 jenis Asam Amino esensial. Beberapa di antaranyaadalah flavonoid dan berbagai turunan asam orbanat, fitosterol, dan terpenoids. Zat-zat itu terbukti memiliki berbagai sifat anti inflamatori, antimikrobial, antihistamin, antimutagenik, dan antialergi. Flavonoid bersifat antioksidan yang dapat mencegah infeksi serta turut menumbuhkan jaringan.
- Flavonoid (Bioflafanoid)
Flavonoid mengandung sejumlah komponen anti viral, anti bakteri, anti
inflamasi dan dapat meningkatkan imunitas. Flavanoid juga bersifat
sebagai anti oksidan yang sangat baik untuk mencegah kanker dan beberapa
penyakit degeneratif lainnya seperti jantung koroner, diabetes dan
strok. Flavonoid juga berperan langsung sebagai antibiotik alami dengan
cara mengganggu fungsi mikroorganisme. Flavonoid juga baik untuk
pengobatan asma, katarak, encok atau rematik, migrain dan wasir.
Terdapat
dua belas macam senyawa flavonoid yang terkandung dalam Terdapat dua
belas macam senyawa flavonoid yang terkandung dalam propolis yaitu:
pinocembrin, acacetin, chrysin, rutin, naringenin, catechin, galangin,
luteolin, kaempferol, apigenin, myricetin dan quercetin. Beberapa di
antaranya merupakan senyawa flavanoid yang sangat penting dalam dunia
pengobatan.
- Artepilin C
Artepilin C adalah golongan senyawa fenolik yang merupakan kandungan
utama dalam Brazilian Green Propolis. Dalam sebuah penelitian anti tumor
oleh sejumlah peneliti, ditemukan fakta yang menakjubkan dari Artepilin
C, yaitu terjadi penurunan jumlah pertumbuhan sel tumor setelah
diberikan Artepilin C dalam beberapa hari.
- Quercetin
Kuersetin (Quercetin) merupakan merupakan anti oxidan kuat, anti
inflamasi, melindungi struktur sel, menghambat pertumbuhan sel kanker,
mencegah pengerasan arteri dan memperkuat pembuluh darah kapiler.
Penelitian terhadap Kuersetin menunjukkan bahwa kuersetin mampu
membantu mencegah kanker dengan mencegah aliran oksigen dan nutrisi ke
sel-sel kanker.
Keampuhan Brazilian Green Propolis dalam mengatasi berbagai jenis
penyakit terutama karena peran besar senyawa antioksidan dan
imunomodulator yang terkandung di dalamnya. Antioksidan mengatasi
radikal bebas, sedangkan imunomodulator meningkatkan sistim kekebalan
tubuh.
Karena
kandungan flavonoid yang tinggi, Brazilian Green Propolis memiliki
aktivitas antioksidan yang kuat. Nilai ORAC Propolis adalah 10.000 micro
mol, lebih tinggi dari bahan makanan pada umumnya. Semakin tinggi nilai
ORAC maka semakin kuat aktivitasnya dalam melawan radikal bebas.
Berdasar
riset in vitro di laboratorium yang dilakukan para penelltl dari
University of Minnesota, Minneapolis, Amerika Serikat, propolis
berpotensi meningkatkan kekebalan tubuh para penderita HIV/AIDS. Tim
peneliti menduga zat anti viral yang terkandung dalam propolis
menghambat masuknya virus ke dalam CD4* limfosit.
APAKAH PROPOLIS AMAN?
Sejumlah penelitian secara ilmiah oleh para ahli telah membuktikan bahwa
propolis sangat aman dikonsumsi. Dra. Mulyati Sarto MSi (peneliti pada
Fakultas Biologi UGM), dalam uji pra klinis membuktikan bahwa tingkat
toksisitas propolis sangat rendah, jika tidak boleh dibilang tidak
toksik.
Master Biologi UGM ini membuktikan bahwa konsumsi propolis dalam jangka
panjang tidak menimbulkan kerusakan pada darah, organ hati dan ginjal.
Ia juga melakukan pengujian toksisitas sub kronik, dan kesimpulannya
adalah konsumsi propolis dalam Jangka panjang tak menimbulkan kerusakan
pada darah, organ hati, dan ginjal.
KHASIAT & MANFAAT
- Meningkatkan daya tahan tubuh
- Berperan sebagai antibiotik alami
- Berfungsi sebagai anti jamur, anti bakteri, anti virus dan anti inflamasi
- Mengatasi infeksi pada kulit, mulut, tenggorokan, saluran pernafasan dan saluran pencernaan
- Mengatasi demam berdarah, TBC dan diabetes
- Memiliki aktivitas anti kanker dan anti tumor
- Merangsang regenerasi sel dan jaringan sehingga dapat mempercepat penyembuhan luka bakar, tukak lambung dan luka gangrene pada penderita diabetes.
- Membantu mengatasi ketergantungan pada obat-obatan
SARAN PENYAJIAN & KONSUMSI
Teteskan RB Propolis ke dalam ¼ gelas air putih dan aduk hingga rata, dengan dosis:
- Dewasa: 3-5 tetes, 1-3 kali sehari (untuk pemeliharaan) dan 7-10 tetes, 3-5 kali sehari (untuk penyembuhan).
- Anak-anak : 1-3 tetes, 1-3 kali sehari.
Kami melayani Penjualan Propolis BRAZILIAN & Konsultasi Kesehatan GRATIS
Keterangan Lebih Lanjut
Hubungi : 085336174477
Atau WA : 085336110055
Komentar
Posting Komentar