Langsung ke konten utama

Koneksi Antar Materi : Nilai dan Peran Guru Penggerak

         Banyak hal yang dapat dipetik dari intisari pemikiran Ki Hajar Dewantara terhadap pendidikan. Pelajaran berharga yang dapat kita peroleh mengenal dan mempelajari pemikiran beliau  diantara adalah hakikat pendidikan, pengertian pendidikan, serta filsafat pendidikan atau filsafat pendidikan among. Bahkan Ki Hajar Dewantara memaknai pendidikan sebagai alat perjuangan kebudayaan. Sedangkan sistem Among Ki Hajar Dewantara ialah sistem pendidikan berjiwa kekeluargaan dan bersendikan 2 dasar, yaitu:

1.         1.     Kodrat alam sebagai syarat kemajuan dengan secepat-cepatnya dan sebaik-baiknya.

2.       2.    Kemerdekaan sebagai syarat menghidupkan dan menggerakkan kekuatan lahir dan batin anak agar    dapat memiliki pribadi yang kuat dan dapat berpikir serta bertindak merdeka. 

     Kemudian belajar pada materi selanjutnya Nilai dan peran guru penggerak merupakan standar acuan perilaku guru dalam bersikap sebagai seseorang yang menjadi panutan anak didiknya terutama di zaman sekarang.

            Keterkaitan antara nilai dan peran guru penggerak dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara terdapat pada implemetasi nilai dan peran guru penggerak yang sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman, berdasar pada tiga semboyan pendidikan dan azas trikon.

Nilai guru penggerak, di antaranya : mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, berpihak pada murid. Nilai-nilai tersebut harus dimiliki oleh setiap guru penggerak agar nantinya mampu menjalankan perannya. Adapun peran guru penggerak yang dimaksud, yaitu :

1.    Pemimpin pembelajaran

2.    Penggerak komunitas praktisi

3.    Menjadi coach bagi guru lain

4.    Mendorong kolaborasi antar guru

5.    Mewujudkan kepemimpinan murid

Oleh karena itu hendaknya seorang guru penggerak mampu mengaplikasikan semua nilai-nilai guru penggerak tersebut secara optimal dalam setiap perannya yang dilakukan sehingga akan terwujudlah seorang pelajar Pancasila. Penting bagi seorang guru memahami dan memiliki nilai-nilai dari seorang guru penggerak (mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif serta berpihak pada murid) yang nantinya akan bisa membantu seorang pendidik menjalankan perannya sebagai seorang guru dengan tujuan bisa mewujudkan profil pelajar Pancasila yang beriman dan bertaqwa kepada TYME, berkebinekaan global, bergotong royong, kreatif, bernalar kritis dan mandiri.

Kemudian untuk melaksanakan rencana yang tepat , maka diperlukan usaha pemikiran  yang tepat pula, seiring dengan rencana yang ingin dicapai dikemudian hari diantaranya adalah :

·         Strategi untuk Mencapai nilai Mandiri :   memiliki niat yang kuat dan motivasi  untuk berkembang , menjaga komitmen , mempunyai inisiatif yang dapat diterima oleh semua pihak.

·                  Strategi untuk Mencapai nilai Reflektif : Membuka diri terhadap kegiatan ataupun pengalaman yang sudah dilakukan dan dilalui, bersifat terbuka dalam menerima umpan balik untuk selanjutnya dilakukan evaluasi apa yang sudah baik serta apa yang perlu dikembangkan.

·        Strategi untuk Mencapai nilai Kolaboratif : Membangun rasa kepercayaan, rasa hormat, serta senantiasa menjaga komunikasi dan membangun hubungan Kerjasama yang positif terhadap seluruh stekholder lingkungan belajar/pemangku kepentingan.

·             Strategi untuk Mencapai nilai  Inovatif : Senantiasa memunculkan ide – ide baru yang tepat guna serta terbuka terhadap ide dan sudut pandang orang lain untuk membantu memecahkan masalah ataupun pengambilan keputusan. Hadir sebagai sosok guru yang tidak membosankan selalu berkreasi dari ayng sudah ada menjadi lebih baik dan lebih menarik.

·                 Strategi untuk Mencapai nilai Berpihak Pada Murid : Mengutamakan kepentingan murid, memberi kesempatan pada murid untuk mengemukakan pendapat, pengkondisian lingkungan belajar yang nyaman dan menyenangkan serta senantiasa memperbaiki diri agar menjadi teladan yang baik.

Adapun pihak-pihak yang dapat membantu dalam mencapai nilai-nilai dan peran guru penggerak diatas diantaranya :

1.    Pimpinan

           Dalam hal ini baik kepala sekolah, pengawas sekolah maupun kepala dinas dimana memberi    

           dukungan dan pendampingan.

2.    Rekan Kerja

            Dalam hal ini rekan kerja yang bisa diajak berkolaborasi dan memberi  saran yang terbaik.

3.    Peserta Didik

            Dalam hal ini peserta didik dapat berpartisipasi aktif dalam menjalankan gagasan yang    

            direncanakan.

4.    Orang Tua

             Orang tua peserta didik merupakan penganti sebagian tugas guru dirumah serta merupakan 

             sumber informasi kemajuan belajar peserta  didik di Rumah.

5.    Keluarga

Orang yang selama ini menemani kita, didalam setiap perjalanan karir , keluarga merupakan penyemangat untuk bisa menjadi yang terbaik.

Demikian  tulisan ini saya buat, semoga bermanfaat dan terima kasih.

 

Slamet Sugianto, S.Pd.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

  Koneksi Antar Materi – LK. 1.4   Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat . Ki Hajar Dewantara memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. Pendidikan dapat menjadi ruang berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau diwariskan. Keberpihakan kepada murid ini adalah salah satu pemikiran utama Ki Hajar Dewantara yaitu guru harus menghamba pada murid. Guru wajib untuk menuntun segala kodrat yang ada pada murid untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai manusia. Segala hal yang dibutuhkan murid dalam belajar harus sebisa mungkin difasilitasi oleh guru. Guru merupakan sosok yang harus dapat menuntun, mengarahkan, memberi teladan, dan memberdayakan murid. Murid membutuhkan sosok panutan, penuntun, kawan yang percaya padanya, untuk menghantarkannya ke masa depannya. Sedangkan belajar adalah sa

3.3.a.6 Refleksi Terbimbing -- Pengelolaan Program Yang Berdampak Pada Murid

  Pengelolaan Program Yang Berdampak Pada Murid Slamet Sugianto , S.Pd  CGP 3 Kabupaten Jember   Apa yang menarik bagi Anda setelah mempelajari pengelolaan program yang berdampak pada murid? Dalam menyusun suatu program kegiatan perlu dianalisis terlebih dahulu tentang dampak dan resiko yang mungkin terjadi hingga kemungkinan terburuk sekalipun. Program yang berdampak langsung pada siswa tentu saja dalam hal merancang pembelajaran di kelas atau di luar kelas . Hal yang menarik dalam mempelajari program ini adalah : 1.        Memahami sumber daya yang dimiliki oleh sekolah 2.        Memanfaatkan aset yang sekolah miliki. 3.        Mengetahui tahapan pengelolaan program secara efektif. 4.        Bentuk-bentuk program dan strategi memilih bentuk program yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan aspek-aspek dalam pengembangan program (format, durasi kerja, sumber daya, lokasi) . 5.        Melaksanakan monitoring dan evaluasi sebagai bahan refleksi atas program yang sudah berj
Modul 3.2.a.9 Koneksi Antar Materi - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya     Oleh : Slamet Sugianto, S.Pd       Sumber daya di sekolah merupakan sebuah ekosistem, karena didalamnya terdapat interaksi antara faktor biotik (murid, guru, tendik, kepala sekolah, pengawas sekolah, orang tua, dan masyarakat sekitar) dan abiotik (sarana, prasarana dan keuangan), seorang pemimpin pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya dapat diawali dari lingkaran terkecil di dalam sekolah, yakni di dalam lingkungan kelas, di luar kelas/dilingkungan sekolah,  menuju lingkaran yang lebih luas yakni masyarakat sekitar sekolah.      Dalam pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh sekolah ada 2 pendekatan yang dapat dilakukan yaitu: -         Pendekatan berbasis kekurangan/masalah (Deficit-Based Thinking) akan memusatkan perhatian kita pada apa yang mengganggu, apa yang kurang, dan apa yang tidak bekerja. Segala sesuatunya akan dilihat dengan cara pandang negatif. Kita harus bisa mengatasi