Salam dan Bahagia.
Alhamdulillah, saya patut bersyukur ,karena telah melampaui modul 1 walaupun ada penugasan Aksi Nyata yang belum terselesaikan.
Pada minggu kesembilan ini saya melakukan beberapa kegiatan masih berada pada ruang Learning Management System ( LMS ) yaitu demontrasi kontektual. Kesemuanya masih berhubungan dengan modul 1.4 Budaya positif. Sebenarnya tugas tersebut harusnya berakhir di tanggal Kamis, 21 Oktober 2021, 23:59, namun entah mengapa pengumpulan tugas tersebut 4 hari sebelumnya tepatnya pada tanggal Minggu, 17 Oktober 2021, 20:33 telah saya kumpulan. Ada sesuatu yang berbeda dalam penugasan ini. Secara tidak langsung, dalam penugasan Demonstrasi Kontekstual ini saya belajar mempraktekan Segitiga Restitusi dalam bentuk penugasan berupa rekaman video tentang penerapan Segitiga Restitusi dan Disiplin Positif bersama 2 siswa saya. Meskipun awalnya memahami materi yang kita pelajari di Eksplorasi Konsep tentang Budaya Positif itu banyak kendala,dikarenakan banyak materi kita jumpai hal-hal baru berkaitan psikologis anak berupa motivasi internal dan eksternal, kebutuhan dasar manusia, dan konsep-konsep penerapan dari Segitiga Restitusi yang tentu menguras pikiran untuk memahami dengan baik.
Pada hari Rabu,20 Oktober 2021 saya mengikuti kegiatan Elaborasi pemahaman dari penyaji materi Ibu Anik Puspowati dari Fakultas Sastra Universitas Diponegoro Semarang. Pada materi tersebut diantara capaiannya adalah memahami konsep pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara dihubungkan dengan budaya dan lingkungan positif di sekolah yang berpihak pada murid. Juga capaian yang dibahas di elaborasi tersebut adalah memahami peran guru untuk membangun budaya positif dalam menerapkan konsep disiplin positif dalam beriteraksi dengan murid. Kesepakatan kelas sebagai langkah awal dalam membangun budaya positif yang berpihak pada murid. Maka Pandangan positif seorang guru harus diperlihatkan secara jelas kepada siswanya. Dalam hal ini guru dapat memperlihatkanya melalui sikap bahwa guru benar-benar percaya bahwa siswanya memiliki kemampuan untuk membuat kesepakatan kelas. Dengan demikian para siswa akan menjadi lebih percaya diri dan bersemangat untuk belajar.Hal terkecil ini perlu dilakukan mulai dari lingkungan kelas dengan bekal peraturan kelas yang diperoleh dari kesepakatan-kesepakatan dari murid dikelas itu, menggali dan menumbuhkan keyakinan kelas , membuat lingkungan positif yang aman dan nyaman, serta berkelanjutan hingga terbentuk budaya positif.
Pada tahapan koneksi antar materi berikutnya ,ini juga sesuatu hal yang menantang untuk dikerjakan, betapa tidak mengkaitkan materi dari LK.1.1 , LK. 1.2 , LK.1.3 dan LK.1.4 adalah hal yang harus saya kerjakan. Saya pun menggali inspirasi menulis itu banyak saya dapatkan dari laman blog yang banyak ditulis oleh GP dan CGP angkatan 1 dan 2. Bersyukur saya dapat menyelesaikannya.
Dan dihari Kamis ,21 Oktober 2021 adalah pelaksanaan Post Test Modul 1. Saya kerjakan di siang hari ,setelah melaksanakan aktifitas mengajar di sekolah. Namun apa dikata nilai capaian yang didapat masih jauh dari harapan sebagai calon guru penggerak. Tentu hal ini untuk menjadi renungan saya untuk merefleksi apa yang telah saya lakukan dan harapan apa yang ingin saya perbaiki kedepannya.
Semoga kedepan menjalani modul 2 ini dapat lancar sesuai dengan harapan kita semua.
Salam dan Bahagia,
Dari Slamet Sugianto, S.Pd- Calon Guru Penggerak Angkatan 3
Time created: Minggu, 24 Oktob
Komentar
Posting Komentar